Domain Name Untuk Akses ADSL

Salah satu kesulitan utama yang sering kali di hadapi oleh kita yang menggunakan jasa ADSL adalah untuk membuat domain name / hostname bagi server yang tersambung melalui akses ADSL tersebut. Kesulitan tersebut timbul karena untuk pelanggan yang tidak unlimited dan beberapa pelanggan unlimited memperoleh IP address yang tidak statik, tapi dynamic dan berubah-ubah. Konsekuensinya, sulit menggunakan teknik DNS yang normal untuk menset domain name ke IP Address ADSL yang dynamic.

Apa keuntungan yang dapat kita peroleh dengan mempunyai domain name / hostname yang di alokasikan ke IP address ADSL tersebut? Jelas kita jadi dapat membuat Web server di rumah / kantor sendiri. Yang lebih sering digunakan adalah membuat mail server sendiri lokal di rumah / di kantor sehingga semua mail ke kita dapat langsung masuk ke mail server lokal tanpa perlu membaca ke yahoo.com atau ke server mail lain di luar. Tentunya untuk dapat melalukan ini semua, kemampuan untuk membuat sendiri server dibutuhkan. Teknik yang paling mudah dan stabil dalam membuat server adalah menggunakan Linux. Saya sendiri banyak menggunakan Linux keluarga Fedora Core dalam membuat server-server maupun router di rumah.

Kita cukup beruntung, Internet Engineeing Task Force (IETF) telah mengembangkan teknik Dynamic Domain Name System (DDNS) untuk mengatasi kesulitan mereka yang mempunyai IP address dynamic.

Kita juga beruntung pada hari ini, ada beberapa penyedia jasa Dynamic DNS yang bersedia memberikan jasa DDNS. Beberapa diantara-nya bahkan bersedia memberikan jasa DDNS gratis dengan keterbatasannya. Penyedia jasa tersebut adalah:

* DynDNS.org - lihat http://www.dyndns.org untuk memperoleh free account.
* Hammernode - lihat http://www.hn.org untuk memperoleh free account.
* Zoneedit - lihat http://www.zoneedit.com untuk detail.
* EasyDNS - lihat http://www.easydns.com untuk detail.
* NameCheap - lihat http://www.namecheap.com untuk detail.

Dari sekian banyak servis, penyedia yang paling favorit adalah DynDNS.org. DynDNS.org menyedia sebuah subdomain gratis bagi kita dengan pilihan domain yang banyak, seperti, ath.cx, blogdns.com, blogdns.net, blogdns.org, boldlygoingnowhere.org, dnsalias.com, dnsalias.net, dnsalias.org, dnsdojo.com, dnsdojo.net, dnsdojo.org, dvrdns.org, dyn-o-saur.com, dynalias.com, dynalias.net, dynalias.org, dyndns.biz, dyndns.info, dyndns.org, dyndns.tv, dyndns.ws, ftpaccess.cc, game-host.org, game-server.cc, getmyip.com, gotdns.com, gotdns.org, ham-radio-op.net, hobby-site.com, homedns.org, homeftp.net, homeftp.org, homeip.net, homelinux.com, homelinux.net, homelinux.org, homeunix.com, homeunix.net, homeunix.org, is-a-chef.com, is-a-chef.net, is-a-chef.org, is-a-geek.com, is-a-geek.net, is-a-geek.org, isa-geek.com, isa-geek.net, isa-geek.org, kicks-ass.net, kicks-ass.org, merseine.nu, mine.nu, myphotos.cc, podzone.net, podzone.org, scrapping.cc, selfip.biz, selfip.com, selfip.info, selfip.net, selfip.org, servebbs.com, servebbs.net, servebbs.org, serveftp.net, serveftp.org, servegame.org, dan shacknet.nu. Jadi misalnya Kabayan yang menggunakan ADSL dapat dengan mudah membuat domain sendiri bagi modem ADSL-nya dengan nama, misalnya, kabayan.is-a-geek.com, atau kabayan.homelinux.org secara gratis.

Langkah yang perlu dilakukan adalah, pertama-tama, masuk ke DynDNS.com (http://www.dyndns.com).

Selanjutnya, pilih menu account -> ' Create Account ' -> pilih OK dengan Acceptable Use Policy. Masukan username dan password yang kita inginkan untuk mengupdate data di DynDNS.com, dan e-mail address yang biasa kita pakai.

Selesai sudah proses membuat Account, dan dalam waktu satu jam DynDNS.com akan mengirimkan e-mail yang berisi URL untuk proses authentikasi.

Setelah e-mail dari DynDNS.com di terima, klik URL authentikasi yang dikirimkan oleh DynDNS.com maka account yang kita minta benar-benar telah di aktifkan dan dapat digunakan untuk membuat subdomain yang kita inginkan di DynDNS.com.

Untuk membuat subdomain, kita perlu masuk lagi ke DynDNS.com. Login dengan username dan password yang telah kita set sebelumnya. Pilih menu Services -> ' Dynamic DNS ' -> Add Dynamic DNS. Kita akan masuk ke menu New Dynamic DNS Host, yang berisi menu hostname, IP address, enable wildcard, dan mail exchanger.

Untuk aplikasi sederhana, kita dapat memilih hostname yang kita sukai dengan pilihan domain yang tersedia dari DynDNS.com yang lumayan banyak itu. IP address tidak perlu di masukan, karena secara automatis DynDNS.com akan mendeteksi IP address ADSL kita pada saat registrasi. Akan tetapi, untuk operasional kita perlu secara periodik meregisterkan diri ke DynDNS.com terutama jika ADSL modem kita baru saja mati, karena IP address modem ADSL kita kemungkinan akan berubah.

Untuk melakukan proses registrasi ulang secara automatis, dapat dilakukan dengan banyak cara. Cara yang paling enak adalah jika modem / router ADSL yang kita gunakan mendukung registrasi ke DynDNS.com, tidak semua router ADSL mendukung hal ini. Sejauh ini yang saya gunakan TECOM AR1031 mempunyai fasilitas untuk meregistrasi ke DyDNS.COM, sementara D-Link DSL504T tidak mempunyai fasilitas untuk registrasi ke DynDNS.COM.

Pada router ADSL TECOM AR1031, di bawah menu DNS -> ' Dynamic DNS terdapat menu untuk menset registrasi ke Dynamic DNS Provider. Kita perlu memasukan data, DDNS Provider yang kita gunakan, dalam hal ini DynDNS.org termasuk salah satunya; hostname yang kita daftarkan di DynDNS, username dan password yang digunakan untuk authentikasi DynDNS. Dengan memasukan semua data tersebut, setiap kali modem ADSL yang kita gunakan di operasikan, secara automatis akan mendaftarkan diri ke DynDNS dan hostname yang kita inginkan akan di kenali di Internet menggunakan IP address ADSL yang kita gunakan.

Kita tidak perlu berkecil hati jika router / modem yang kita gunakan tidak mendukung proses registrasi ke DynDNS.com, karena DynDNS.com telah menyediakan software-software yang dapat dijalankan di komputer kita untuk meregistrasikan diri ke DynDNS.com. Software tersebut dapat di peroleh melalui menu Services -> ' DNS Services ' -> Dynamic DNS ' -> Client for a wide variety of

platform. Software yang ada mendukung untuk sistem operasi Windows, Linux dan Mac OS.

Saya sendiri menggunakan ddclient di Linux yang relatif mudah instalasi dan konfigurasinya. Saya yakin software di Windows jauh lebih mudah lagi.

Selesai sudah semua proses yang dibutuhkan, kita sudah dapat mempunyai domain sendiri gratis untuk IP address dari ADSL modem yang kita gunakan.

Setting Dial Connection Speedy

Jika modem anda disetting dengan menggunakan model bridging maka pada PC anda harus dibuat dial connection untuk speedy. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat dial connection Speedy:

Klik Start kemudian klik Control Panel, pilih menu Network Connections.

Maka akan muncul tampilan Network Connections. Langkah selanjutnya adalah mengklik Icon New Connection Wizard atau Klik File kemudian New Connection seperti tercantum pada gambar di bawah ini:



atau



Akan muncul
New Connection Wizard gambar seperti di bawah ini:



Setelah muncul
New Connection Wizard Klik Next untuk melanjutkan



Pilih
Connect to the Internet kemudian tekan Next



Selanjutnya pilih
Set up my connection manually selanjutnya tekan NEXT



Pilih
Connect using a broadband connection that requires a user name and password kemudian tekan Next



Pada Kotak ISP Name diisi “
Speedy” kemudian tekan Next



Selanjutnya masukkan user ID yang anda peroleh dari Telkom beserta passwordnya seperti yang tercantum pada gambar di atas. Setelah selesai menginput username dan password tekan
Next



Setelah selesai input username dan password akan muncul gambar seperti di atas. Jika Icon speedy ingin ditampilkan pada desktop maka beri tanda centang pada “
add a shortcut to this connection to my desktop” kemudian tekan finish.
Setelah selesai membuat dial connection tersebut kemudian akan muncul gambar seperti di bawah ini:



Untuk melakukan koneksi ke internet, anda tinggal mengklik tombol
connect tersebut.

Selamat Mencoba

Setting Speedy dengan Modem Linksys AG241

1. Setting Jaringan / Network

Pastikan network connection disetting automatic (DHCP). Caranya adalah sebagai berikut:
Klik Control Panel, pilih menu Network Connections. Apabila di komputer Anda sudah terdapat kartu jaringan/LAN Card akan muncul pilihan Local Area Connection.


Double klik icon tersebut, maka akan muncul Local Area Connection Properties.

Double klik Internet Protocol (TCP/IP).

Untuk settingan IP (bagian atas), gunakan pilihan “Obtain an IP Address automatically”

Untuk settingan DNS (bagian bawah), klik advanced, kemudian pilih menu DNS, isikan (add) alamat IP di bawah ini:

- 202.134.2.5
- 203.130.208.18
- 202.134.0.155
- 202.134.1.10
- Klik OK.

2. Setting Modem


Browsing ke 192.168.1.1 dengan menggunakan browser yang ada. Default login: username = admin, password = admin.

Saat tampilan pertama akan muncul menu Setup.
Pada bagian Internet Setup, hal-hal yang perlu Anda rubah:
Encapsulation: RFC 2516 PPPoE.
Virtual Circuit ID:
VPI=8
VCI=81
Multiplexing:LLC
DSL Modulation:Auto
User Name:14111xxxx(id speedy anda)@telkom.net
Password:password dari telkom
Pilih Keep Alive

Pada bagian Time Setup, set time zone dengan pilihan sesuai dengan tempat Anda, e.g (GMT +07:00) Bangkok, Hanoi, Jakarta.

Klik Save Settings. Modem akan restart selama 25 detik.

3. Test Konfigurasi Modem

Pada menu Status, Anda lihat jika DSL Status masih DOWN, klik tombol Connect dan modem akan restart selama 5 detik. Jika status masih tetap DOWN, ulangi lagi hingga status DSL menjadi UP

Jangan lupa setelah Anda terkoneksi ke speedy, segera login ke http://www.telkomspeedy.com untuk mengganti password default Anda, kemudian password di modem (PPPoE Settings) juga harus diganti, sama dengan password yang Anda ganti di website.

Selamat Mencoba

Instalasi Kabel UTP dan Konektor

Sistem yang diperlukan:
  • Satu unit komputer
  • Kabel UTP secukupnya
  • Konektor Rj 45 secukupnya
  • Tang UTP
  • Hub/Switch
  • Gunting
  • Multimeter
A. Metode Straight-Through (NIC-HUB)
Metode pengabelan ini dipergunakan untuk menghubungkan antara NIC dengan HUB/Switch. Kabel UTP merupakan kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel berwarna yang dipilin sesuai dengan pasangannya. Pada pemasangan hanya digunakan 4 kabel saja, yaitu kabel urutan 1 dan 2 untuk Transmit/kirim (putih oranye, oranye) dan urutan 3 dan 6 untuk Receive (putih hijau, hijau). Walaupun demikian, kabel lainnya tetap ikut terpasang ke konektor Rj 45 (Registered Jack 45).
  • Kelupaslah perlahan-lahan pembungkus kabel luar UTP 1,5 cm dari ujungnya dan jangan sampai luka pada pembungkus kabel berwarna bagian dalam hingga terlihat empat pasang kabel berwarna (putih oranye oranye, putih hijau hijau, putih biru biru, putih coklat coklat).
  • Pisahkan masing-masing kabel yang berbelitan tadi, lalu aturlah kabel tadi dari kiri ke kanan; putih oranye, oranye, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat.
  • Rapikan dan luruskan kabel-kabel tadi agar mudah dimasukkan pada jalur-jalur di konektor Rj45.
  • Kemudian, dengan menggunakan gunting/tang UTP ratakan ujung-ujung kabel tersebut dengan memotongnya.

  • Perhatikan gambar di atas, kita tentukan dulu pin no. 1 s/d pin
    no. 8. Biasanya pada saat pemasangan kabel ke konektor, posisi
    pengait/hook berada di bawah.
  • Lalu, masukkan kabel-kabel tadi pada konektor Rj45 seusai dengan aturan pengabelan straight (atau lihat gambar berikut).

Keterangan:
O/: putih oranye; O: oranye; H/: putih hijau; B: biru
B/: putih biru; H: hijau; C/: putih coklat; C: coklat

  • Dengan menggunakan Tang UTP, jepitlah dengan kuat konektor Rj45 tadi sehingga kabel-kabel tersebut terkunci pada konektor Rj45. (Lihat gambar berikut.)


  • Lakukan hal yang sama untuk ujung kabel lainnya (ukur dulu berapa panjang kabel UTP yang dibutuhkan), maka hasilnya akan seperti gambar berikut:



B. Metode Crossed-Over (NIC ⇔ NIC)
Cara pemasangan/instalasi sama dengan metode Straight-Through. Misalkan, kita rentangkan kabel UTP dengan posisi kiri dan kanan (lihat gambar di bawah). Untuk kabel pada posisi kiri urutan kabelnya dari kiri ke kanan; putih oranye, oranye, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat. Sedangkan pada ujung kabel lainnya (kabel UTP posisi kanan), dari kiri ke kanan:


putih hijau, hijau, putih oranye, biru, putih biru, oranye, putih coklat, coklat.

C. Pengujian Straight-Through UTP Cable
Dengan menggunakan Multimeter, seting multimeter pada range ohm meter atau buzzer jika pada multimeter terdapat fasilitas tersebut. Hubungkan ujung sisi kiri dengan ujung sisi kanan dengan perantara colokan yang ada pada ohm meter. Jika setiap pin di kedua sisi kiri dan kanan dengan nomor pin yang sama
berhubungan, maka jarum pada ohm meter akan menyimpang/berbunyi yang berarti pemasangan konektor Rj 45 berhasil. Lakukan hal yang sama untuk nomor pin berikutnya.


Dengan menggunakan Hub/Switch dan NIC, colokkan Rj 45 modular cable ke NIC pada komputer yang telah dinyalakan. Di sisi yang lain, colokkan Rj 45 modular cable ke HUB. Salah satu indikator keberhasilan instalasi kabel adalah dengan nyalanya LED pada NIC dan HUB.

D. Pengujian Crossed-Over UTP Cable
  • Dengan menggunakan Multimeter, seting multimeter pada range ohm meter atau buzzer jika pada multimeter terdapat fasilitas tersebut. Hubungkan ujung sisi kiri pin nomor 1 dengan ujung sisi kanan pin nomor 3 dengan perantara colokan yang ada pada ohm meter. Jika berhubungan, maka jarum pada ohm meter akan menyimpang/berbunyi.
  • Berikutnya pin 2 (kiri) dihubungan dengan pin 6 (kanan).
  • Pin 3 (kiri) dihubungan dengan pin 1 (kanan).
  • Pin 6 (kiri) dihubungan dengan pin 2 (kanan).
Dengan menggunakan NIC, colokkan Rj45 modular cable ke NIC. Begitu juga pada ujung kabel pada sisi lainnya. Jika berhasil, indikator LED pada NIC akan menyala.

Tutorial Pengantar HTML

Pendahuluan

Sebelum Amda melangkah lebih jauh ada baiknya Anda tahu apa itu HTML. HTML atau Hypertext Markup Language merupakan protokol yang digunakan untuk mentransfer data atau document dari web server ke browser kita (Internet Explorer, Netscape Navigator, NeoPlanet, dll). Nah, HTML inilah yang memungkinkan Anda menjelajah internet dan melihat halaman web yang menarik.

Sekarang ini di pasaran terdapat banyak sekali HTML authoring (software yang digunakan untuk membuat atau mendesain halaman web). Macromedia Dreamweaver, Adobe GoLive, MS FrontPage sekedar contohnya. Tetapi tanpa mengetahui dasar-dasarnya Anda tidak akan memperoleh hasil yang maksimal. Mengapa ? Karena walaupun software-software tersebut semakin menawarkan kemudahan dalam membuat halaman web, tetapi biasanya seseorang masih perlu untuk mengedit halaman web tersebut secara manual. Terutama untuk halaman web yang sangat komplek.

Dalam tutorial ini Anda akan kami ajak untuk mengetahui dasar-dasar dari desain web. Yang dibutuhkan hanya sebuah word processor. Anda bisa menggunakan Notepad, WordPad, MS Word atau yang lainnya. Tapi yang paling mudah adalah menggunakan Notepad.

Struktur dasar HTML

HTML (Hypert Text Markup Language) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan halaman web. Dalam penggunaannya sebagian besar kode HTML tersebut harus terletak di antara tag kontainer. Yaitu diawali dengan dan diakhiri dengan (terdapat tanda "/").

Sebuah halaman web minimal mempunyai empat buat tag, yaitu :

<HTML> Sebagai tanda awal dokumen HTML.
<HEAD&gt; Sebagai informasi page header. Di dalam tag ini kita bisa meletakkan tag-tag TITLE, BASE, ISINDEX, LINK, SCRIPT, STYLE & META.
<TITLE> Sebagai titel atau judul halaman. Kalimat yang terletak di dalam tag ini akan muncul pada bagian paling atas browser Anda (pada title bar).

Contoh :

<TITLE>Tips HTML -- http://dan-web.blogspot.com/</TITLE>

<BODY> Di dalam tag ini bisa diletakkan berbagai page attribute seperti warna latar belakang, warna teks, warna link, warna visited link, warna active link dan lain-lain.

Atribut :
BGCOLOR, BACKGROUND, TEXT, LINK, VLINK, ALINK, LEFTMARGIN & TOPMARGIN.

Contoh :

<BODY bgcolor="#000000" background="images/pcb.gif" text="#FFFFFF" link="#FF0000" vlink="FFFF00" alink="#0000FF">

Sebuah contoh sederhana dokumen HTML :

<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Halaman pembuka
</TITLE>
</HEAD>
<BODY bgcolor="#FFFFFF" background="images/gambar1.gif" text="#FF0000">

Letakkan text, images, dan link Anda di sini
</BODY>
</HTML>

Pengaturan Teks


Untuk mendapatkan halaman web yang baik Anda harus melakukan pengaturan terhadap teks seperti memilih jenis dan ukuran huruf, perataan, dll. Tag-tag di bawah ini yang biasa digunakan dalam pengaturan teks :

Headers: <Hn>..</Hn> Digunakan untuk mengatur ukuran huruf pada header. "n" mempunyai nilai antara 1 - 6 atau antara <H1> sampai <H6>, dengan <H1> merupakan ukuran terbesar dan <H6> merupakan ukuran terkecil.

Contoh :

<H2> Totorial Html </H2<

Hasil akan terlihat seperti:

Totorial Html


Peragraph Baru: <P> Digunakan untuk pindah alinea atau paragraf. Tag ini bisa diberi akhiran </P> tapi juga bisa tidak diberi.

Line Break: <BR> Digunakan untuk pindah ke baris baru.

No Line Break: <NOBR> Bila digunakan tag ini maka teks yang panjang tidak secara otomatis pindah baris bawahnya bila baris pertama sudah terlalu panjang.

Font <FONT> Untuk mendefinisikan berbagai attribut FONT, yaitu : SIZE, FACE, COLOR.

SIZE: Ukuran font yang digunakan, berkisar antara 1 - 7 dengan 1 merupakan ukuran terkecil dan 7 merupakan ukuran terbesar.

FACE: Jenis atau nama font. Anda bisa memilih maksimal 3 jenis font yang masing-masing dipisahkan oleh koma. Bila terdapat spasi yang terletak pada nama font maka harus digunakan tanda garis bawah ( _ ). Dalam memilih jenis font ini harus dipertimbangkan apakah font yang kita gunakan pada halaman web kita nantinya akan terdapat pada komputer pengguna yang lain (pengakses web kita). Pendeknya kita tidak usah menggunakan font-font yang bentuknya aneh-aneh, gunakan saja font standar. Tapi bila Anda ingin menggunakan font yang sedikit "aneh" Anda bisa menggunakan graphic.

COLOR: Warna font, didefinisikan dengan menggunakan nilai RGB/HEX atau bisa juga langsung menggunakan nama warna (red misalnya).

Contoh :

<FONT SIZE=4 FACE="Verdana, Arial, Helvetica" COLOR="#FF0000">Contoh teks yang berwarna merah</FONT>

Hasilnya akan terlihat seperti :

Contoh teks yang berwarna merah

Contoh lainnya :

<FONT SIZE=2 FACE="Times_New_Roman" COLOR="#0066CC">

Base Font: <BASEFONT> Digunakan untuk mendefinisikan "default text". Attribut sama dengan attribut FONT. Tag FONT akan mengoverwrite setting pada BASEFONT.

Contoh :

<BASEFONT SIZE=2 FACE="Arial,Helvetica" COLOR="#FF0000">

Selain tag dan atribut di atas, masih terdapat lagi tag-tag yang berhubungan dengan pengaturan teks, yaitu :

Perhatian : Semua tag di bawah ini membutuhkan tap penutup.

<B> Bold text
<I> Italic text
<U> Underscore
<TT> Typewriter
<S> Strikeout - draws a line through the text
<PRE> Preformatted Text <DFN> Definition
<BLINK> Text berkedip (lebih baik jangan digunakan)
<STRONG>
Strong
<ADDRESS>

Italic

<CITE&gt; Digunakan untuk quoting text
<CODE> Monospaced font (digunakan bila Anda ingin meletakkan (memperlihatkan) kode HTML pada dokumen HTML Anda)
<SAMP&gt; Monospaced font (digunakan bila Anda ingin meletakkan (memperlihatkan) kode HTML pada dokumen HTML Anda)
<KBD> Monospaced font (digunakan bila Anda ingin meletakkan (memperlihatkan) kode HTML pada dokumen HTML Anda)
<BIG> Ukuran teks akan lebih besar satu ukuran
<SMALL> Ukuran teks akan lebih kecil satu ukuran
<SUP> Membuat tekssuperscript
<SUB> membuat tekssub script
<ABBREV> Abbreviations
<ACRONYM> Untuk akronim
<PERSON> Digunakan untuk indexing
<Q> Membuat short inline quotation
<VAR> Membuat variable name, selalu dalam italics.

Lists

Terdapat tiga tipe list yang dapat digunakan, yaitu :

Unordered Lists: <UL> Untuk membuat daftar item dengan tanda bullet. List entries didefinisikan dengan tag <LI>.

Contoh :

<UL>
<LI> Item nomer 1
<LI> Item nomer 2
<LI> Item nomer 3
</UL>

Hasil dari kode di atas adalah:

  • Item nomer 1
  • Item nomer 2
  • Item nomer 3

Dengan atribut TYPE Anda dapat mendefinisikan bentuk disc, circle atau square bullet point.

Contoh :

<UL COMPACT TYPE=square> …

Ordered Lists: <OL> Juga digunakan untuk membuat daftar item, dengan tiap item dapat menggunakan angka arab atau romawi. List entries juga didefinisikan dengan <LI> tag.

Contoh :

<OL TYPE=I>
<LI> Item nomer 1
<LI> Item nomer 2
<LI> Item nomer 3
</OL>

Hasil dari kode di atas adalah :

  1. Item nomer 1
  2. Item nomer 2
  3. Item nomer 3

Untuk TYPE Anda dapat juga menggunakan :

1- Default numbers, 1, 2, 3, etc.
A- Huruf besar. A, B, C, etc.
a- Huruf kecil. a, b, c, etc.
I- Romawi huruf besar. I, II, III, etc.
i- Romawi huruf kecil , i, ii, iii, etc.

Definition Lists: <DL>

Contoh :
<DL>
<DT> Item pertama.
<DD> Penjelasan tentang item pertama.
<DT> Item kedua.
<DD> Penjelasan tentang item kedua
</DL>

Hasil dari kode di atas adalah :

Item pertama.
Penjelasan tentang item pertama.
Item kedua.
Penjelasan tentang item kedua


Images

Images :
Digunakan untuk menampilkan image atau animasi gif pada halaman web Anda.

Atribut : alt, align=(center, left, right), hspave, vspace, border, width & height

Contoh :

<IMG SRC="logo.gif" alt="Ini adalah logo halaman pembuka" width=200 height=100>

<IMG SRC="logo.gif" hspace=10 vspace=5 align=right border=2>

Links :
Digunakan untuk membuat link ke halaman lain. Tulisan yang terletak antara <A> dan </A> akan terdapat garis bawah.

Contoh :

<A HREF="halaman2.html">Klik di sini</A> Untuk membuat link ke halaman lain.
<A HREF="ronaldsatria@gmail.com">Klik di sini</A> Untuk membuat link pada alamat e-mail.
<A HREF="#aplikasi">Klik di sini</A> Untuk membuat link ke bagian lain pada halaman yang sama.
<A HREF="halamanlain.html#aplikasi">Klik di sini</A> Untuk membuat link kebagian lain pada halaman yang berbeda.
<A HREF="halaman2.html"><IMG SRC="gambar.gif"></A> Untuk membuat link dengan menggunakan gambar.